“Kenangan Denai”

By: Adri Yasper. PM Beastudi Etos 2015

“Dulu, waktu umurku …”, ah, kok malah keingat masa-masa suram dulu ya, padahal niatnya kan…ngngnggg (lagi mikir) niatnya bukan itu, kebiasaan sih, kalo flash back yang keingat tu banyak yang jeleknya ,oh ya bagi yang belum connect alias lola (peace), yang dalam tanda petik itu dibaca seperti lirik lagu Cinta Moyetnya Goliath ya..

So, masa MA, pas  lagu-lagu dan musik-musik alay lagi digandrungin, pas jadi supporternya pacaran islami (kan sekolahnya di Madrasah), pas ngak pernah ngerasa bersalah, everytime is fun, pas…paaasss. Cukup, itu dulu, lama sekali, ketika Negara api (ah mulai lagi), ketika masih jauh dari yang namanya Islam (selamat), bayangin aja kamu jadi pemakai jasa warnet yang pulangnya paling belakangan, siang sih gak masalah, tapi, malam coy. Parahnya lagi itu gak sekali sebulan, apalagi itu hanya untuk game. Ah sudah lah…

Tapi, Allah SWT selalu punya rencana, Dialah sebaik-baik pembuat rencana, dan Dia selalu menginginkan kemudahan untuk hamba-hambanya. Perlahan tapi pasti, dengan progress yag jelas dan begitu terasa, saya mulai mencoba untuk menjadi pribadi yang baik, terutama dalam berislam. Dan Masya Allah salah satu factor pendorongnya adalah Beastudi Etos.
Saya masih ingat, Bang Herlan- PM Beastudi Etos angkatan 2014 di gedung F.2.3 dulu pernah bilang “Etos bukan segalanya, tapi segalanya bisa berawal dari Etos” dan ya, melalui Beastudi Etos, Allah menjadikan saya lebih baik, Amiin (Ini do’a lho).

Kisah itu bermula (aazieee)ah, jadi gak enak, serasa novel misteri aja. Well, hari itu Bang Anto, Kak Santi dan Kak Mita- PM Beastudi Etos 2014 datang kesekolah saya, mereka mengadakan sosialisasi mengenai Beastudi Etos di sekolah kami. Singkat cerita saya dan teman-teman mendaftar beasiswa tersebut, dan Alhamdulillah saya lulus  seleksi berkas dan ada beberapa dari teman saya yang tidak lulus, tapi waktu itu saya sama sekali tak bersyukur.

Dan ya, ketika sudah di bangku perkuliahan saya benar-benar lupa kalo saya pernah daftar beasiswa tersebut.  Sampai akhirnya teman saya, yang juga lulus seleksi berkas mengingatkan. Hari itu, hari pertama BAKTI Universitas, saya menemui Bang Irsyad (semoga Allah SWT selalu meng-istiqamahkan beliau) untuk menanyakan kapan seleksi wawancaranya diadakan. Dan hari itu adalah hari pertama saya bertemu dengan Bang Irsyad Pembina Asarama, pribadi yang lembut dan penyantun, di Auditorium.

Waktupun bejalan cepat dan tibalah hari yang dinantikan, tes tulis dan wawancara, dan juga hari tersebut bertepatan dengan MOMA (kalau saya tidak salah), disana moment pertama saya bertemu dengan Bang Heru sebagai moderator, Bang Asep yang membacakan Alqur’an, Bang Rizki, Bang Herlan, Bang Syaiful mereka berbagi pengalaman dengan kami peserta tes. Saya masih ingat ketika itu yang menjadi interviewer saya Kak Tia, beliau bertanya banyak hal, dan saya hanya bisa menjawab seadanya tapi memang karena itu adanya, hehee.

Shubuh hari, seperti biasa kami Mahasiswa Asrama (Asrama Kampus) mengadakan kegiatan di Masjid Nurul Ilmu, Qadarullah Allah SWT pertemukan saya dengan Bang Anto dan dia bilang “Selamat yo adri, lulus”. Alhamdulillah. Selang beberapa hari kemudian  Saya Alif dan Rafki pamit  -pada teman-teman dan juga Pembina kami yang saat itu Bang Endro yang kelak juga jadi Pembina kami lagi- dari Asrama Kampus dan pindah ke Asrama Beastudi Etos.
Waktupun terus berjalan Saya, Alif, Rafki, Hafiq, Satria, Feril, Arif (7 pemuda idaman) dan teman-teman  akhwat Rangkiang-nama angkatan kami-mulai menjalani hari-hari kami sebagai Etoser. Alif, saya ingat moment pertama saya melihatnya ketika pendaftran ulang mahasiswa SBMPTN, dia duduk sendiri dipojokan memakai baju batik ijo lumut. Rafki, pertama kali saya melihatnya di hari-hari pertama di asrama, dia memakai baju putih sambil menjinjing ember plastik anti pecah, yang sepertinya baru di beli dari BC. Feril, saya ingat kata pertamanya pada kami (Alif, Saya dan Rafki) bukan ucapan salam tapi “Three on three” kebetulan saat itu mereka juga bertiga bersama Satria dan Arif.
Lagi-lagi baju ijo lumut, tapi kali ini matching dengan celananya, dan yang memakainya Arif, sepertinya baju penari gitu, itu moment saya bertemu dengan Arif. Lalu Satria, ketika pertama kali melihatnya saya merasa wajahnya tidak asing, dan ternyata dia adalah alumni SMA 4 Bukittinggi yang sekolahnya tidak terlalu jauh dari sekolah saya. Dan pantas saja, ternyata saya sering melihatnya didepan warnet semasa sekolah dulu. Maklul sesame anak warnet.

Kebersamaan Rangkiang diEtos terus berlanjut dengan berbagai aktifitas, mulai dari pembinaan Harian, bulanan, Insidentil, Despro dengan orientasi PEMUDA Kontributif sampai puncaknya di awal semester 5 kami mengikuti Socio Prenuer Camp di Pasuruan, Jawa Timur. Banyak sekali persiapan yang harus kami lalukankan, karena kegitan disana selain Camp juga ada lomba-lomba yang mesti kami ikuti. Dan Alhamdulillah, selain ilmu, jaringan dan kawan baru kamu juga membawa 3 juara, juara 2 Penampilan Seni khas Daerah, Juara 2 Hand Made, dan juara 3 Hafidz 2 Juz.

Banyak hal yang telah kami lalui bersama, dan benar saja, tak selalu kebersamaan kami berjalan dengan baik, kadang juga terjadi friction diantara kami, tapi secara prinsip, gear itu gak bakalan bisa jalan klo bukan karena friction, ya begitulah. Semoga kebersamaan kami bisa tetap langgeng, dan teruntuk sahabat-sahabat saya, Alif, Rafki, Hafiq, Feril, Satria dan Arif semoga kita selalu bersama (dalam artian luas) dan selalu  nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran sampai ditempat tidak ada lagi hal yang perlu dinasehati, di Jannah-Nya.

Sebenarnya masih ada banyak hal lainnya, tapi untuk kisah-kasih lainnya dan selanjutnaya silahkan intip di “Kenangan Denai”-segeara terbit (Gak ah, becanda kok). Terimakasih untuk semuanya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Tebu; "Menebar Manfaat Sepanjang Hayat"

Aku rindu, Nasi Kotak